Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Twitter

Siapa yang tidak tahu Twitter? Sebuah jejaring sosial yang sedang marak-maraknya digandrungi oleh para remaja, tak jarang pula orang-orang tua. Dengan menulis status dan di-retweet oleh followers-nya, menjadi sesuatu yang menyenangkan. Begitu mudah, sederhana dan mengasyikkan untuk beberapa orang. Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan[3] (tweets). Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut. Semua pengguna dapat mengirim dan menerima kicauan melalui situs Twitter, aplikasi eksternal yang kompatibel (telepon seluler), atau dengan pesan singkat (SMS) yang tersed

Sekilas Tentang Internet

Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang terhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet) Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Di Balik Renunganku (part 1)

Aku heran juga terkejut melihat dunia ini. Begitu mudahnya kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Kalau itu dengan cara yang halal dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku, tentu tidak akan menjadi bahan pemikiranku. Tapi, bagaimana jika cara yang digunakan untuk mendapatkannya adalah dengan cara yang haram dan melanggar norma-norma yang berlaku? Tidakkah mereka, orang-orang yang menggunakan cara yang haram dan melanggar peraturan, berpikir dan merenungi apa yang telah mereka perbuat? Bahkan mereka merelakan nyawa orang-orang yang mereka sayangi dan cintai kandas dari dunia ini demi mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka lebih mementingkan kepuasan diri dengan mengesampingkan orang-orang di sekitarnya. Sekali lagi, aku benar-benar terlarut dalam keheranan dan keterkejutanku. Bagaimana tidak? Apa yang telah mereka lakukan dan perbuat sangat bertentangan dengan hak asasi manusia di mana orang-orang yang telah mereka dzolimi juga memiliki hak yang sama, mendapatkan apa ya

Makna dari Sebuah Pilihan

Hidup di dunia yang terbentang luas ini, umat manusia begitu banyak dihadapkan dengan masalah. Setelah mendapat masalah, diberikan pilihan-pilihan demi menghasilkan keputusan terbaik untuk masalahnya. Dalam kondisi apapun, pasti di sana ada pilihan. Bahkan dalam keadaan terdesak. Pencuri ketika dihadapkan dengan kondisi telah dikepung oleh masyarakat, sebagai contoh. Pencuri tersebut mempunyai beberapa pilihan, kalau dia tidak menyerah maka masyarakat akan menghakiminya dengan cara mereka dan pastinya nyawa pencuri tersebut akan terancam. Pilihan selanjutnya adalah kalau pencuri tersebut menyerah maka masyarakat akan menghakiminya juga, akan tetapi dengan cara yang lebih baik daripada dia tidak menyerah. Meskipun pilihan yang penulis sebutkan tadi terasa pahit kedua-duanya, setidaknya pilihan yang kedua lebih aman bagi pencuri tersebut. Sekali lagi, dalam keadaan apapun, kondisi apapun, entah dalam keadaan sedang lapang atau terdesak, di sana pasti ada pilihan. Mungkin saja piliha

Manusia dan Kegelisahan

Manusia sangatlah berkeinginan hidup dalam lingkungan dan suasana yang damai, aman dan tentram. Begitu pula dengan suasana hati, ingin selalu dalam keadaan yang menyenangkan. Akan tetapi, tidak selamanya begitu indah. Manusia akan tetap menghadapi yang namanya kegelisahan. Kegelisahan merupakan suatu keadaan dimana manusia cemas, khawatir dan tidak tentram hatinya karena sesuatu yang ia pikirkan ditakutkan berada dalam bahaya atau sejenisnya. Akan tetapi, segala permasalahan di dunia ini pastilah ada pemecahannya. Termasuk tentang kegelisahan. Yang paling utama adalah kita bersikap tenang, rileks dan santai. Jangan lupa, kita hendaknya meminta pertolongan kepada-Nya agar kiranya kita diberikan ketenangan dan ketentraman. Manusia tidak ada yang sempurna, tidak ada yang selamanya merasakan kebahagiaan. Semua pasti merasakan kegelisahan. Oleh karenanya, kita hidup di dunia tidaklah sebatang kara. Masih banyak manusia di dunia ini yang bersedia membantu menuntaskan kegelisahan kita. Kar

Manusia dan Harapan

Tiap manusia memiliki harapan. Kalau tidak memiliki harapan, manusia bagaikan seonggok daging berbentuk indah, terstruktur yang hidup. Harapan akan menjadi sebuah kenyataan jika kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh, berdoa dan memohon kepada Yang Maha Kuasa agar kiranya harapan kita dikabulkan. Dengan segala harapan yang dimiliki seseorang, mereka akan berjuang demi mencapai harapannya. Namun, ia tidak sendiri. Ada sejumlah orang di sekitarnya yang dapat membantunya. Karena itulah akan terjadi sebuah interaksi sosial sehingga manusia disebut makhluk sosial. Manusia dengan segala harapannya berkeinginan agar semua harapannya dapat terwujudkan. Akan tetapi, apakah akan didapatkan dengan mudah tanpa usaha sama sekali? Semua akan bisa dan dapat terealisasikan sesuai dengan apa yang kita harapkan jika saja kita yakin, percaya, berusaha dan tawakkal kepada-Nya. Itu kuncinya. Tanpa kunci tersebut, belum tentu harapan kita dapat terealisasikan. Allahu A’lam..

Manusia dan Tanggung Jawab

Tiap jiwa atau tiap manusia tidak akan pernah lepas dari tanggung jawab. Ke manapun, di manapun, kapanpun pasti membawa sebuah tanggung jawab meskipun hanya tanggung jawab yang biasa saja. Membawa jasadnya berjalan mengarungi dunia kehidupan membawa sebuah tanggung jawab yang begitu besar. Tanggung jawab sendiri adalah suatu tindakan yang bersifat wajib atau harus dilakukan dengan segala konsekuensinya. Apabila sebuah tanggung jawab yang dipikul oleh seseorang tidak dapat terlaksana, maka orang tersebut akan menerima konsekuensinya. Masing-masing orang memiliki tanggung jawab. Pemimpin memiliki tanggung jawab atas rakyatnya, seorang bapak atau ayah bertanggung jawab atas keluarganya dan banyak lagi. Yang paling utama adalah tanggung jawab atas diri kita sendiri, bagaimanakah kita menggunakan jasad kita. Apakah dengan jasad ini menimbulkan banyak kebaikan? Atau sebaliknya? Intinya adalah jikalau kita diberikan tanggung jawab, maka kita tunaikan juga laksanakan dengan baik. Seseorang

Manusia dan Keadilan

Menurut pandangan saya, keadilan merupakan sebuah kondisi di mana kita dapat menempatkan, menyesuaikan dan mengklarifikasikan mana yang merupakan hak dan mana yang merupakan kewajiban, mana yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Jadi, jika kita berbuat adil atau menegakkan keadilan harus dapat mengklarifikasi dulu manakah yang disebut hak dan manakah yang disebut kewajiban. Dengan keadilan, kita dapat melaksanakan segala kegiatan dan aktifitas kita dengan aman dan lancar juga terkendali. Dengan keadilan juga, kita dapat lebih selektif dalam menjalani sepak terjang kehidupan. Banyak sekali yang kita dapatkan dari sebuah keadilan. Tak dapat dibayangkan jika keadilan sudah lagi tiada berpihak dengan kita. Untuk menjaga semua itu, tentulah kita sebagai manusia yang memiliki hati nurani menjaga dan melestarikan esensi keadilan demi terwujudnya kehidupan yang aman dan tenang. Semua itu tidak akan pernah terwujud jika kita tidak pernah bersatu untuk mempertahankan sebuah keadilan

Manusia dan Pandangan Hidup

Tiap orang pastilah memiliki pandangan hidup mereka. Dengan pandangan mereka tersebut jadilah sebuah prinsip hidup. Ada yang menjadikan pengalaman mereka sebagai pandangan hidup mereka, ada juga yang menjadikan orang-orang berpengaruh sebagai pandangan hidup mereka dan masih banyak lagi rujukan-rujukan mereka yang dijadikan sebagai prinsip dan pandangan hidup mereka. Semua itu tidak masalah. Tiap orang memiliki tujuan hidup dan pandangan hidup masing-masing. Karena dengan itulah, mungkin mereka bisa memotivasi diri mereka agar bisa bertahan hidup di tengah-tengah persaingan yang ketat di kehidupan ini. Namun, yang menjadi masalah adalah apakah prinsip dan pandangan hidup kita ini sudah benar, benar dalam artian tidak mengganggu keresahan orang-orang di sekitar kita, tidak juga merugikan mereka? Ada sebahagian orang yang memiliki pandangan hidup, tetapi membuat resah orang-orang di sekitarnya. Seperti yang sedang heboh beritanya akhir-akhir ini mengenai teroris. Apa yang mereka ingi

Manusia dan Penderitaan

Kehidupan tidaklah selamanya menyenangkan. Kehidupan tidaklah hanya berisi kebahagiaan dan kesenangan semata. Di dalam kehidupan terdapat kesusahan juga penderitaan. Yang ingin penulis bahas di sini adalah bagaimana manusia menyikapi atau menanggapi penderitaan itu. Sebahagian dari kita menanggapi suatu penderitaan adalah dengan menyalahkan alam jika karena bencana alam, atau bahkan sampai pada tahap menyalahkan Tuhan. Kalau saja diberikan kenikmatan dan rezeki tiadalah kita mengingat-Nya. Hanya dalam keadaan sedang susah, terpojok dan menderita saja kita baru mengingat-Nya dan bahkan seperti tadi, menyalahkan-Nya. Sebenarnya, kalau kita tinjau lebih jauh, banyak sekali perbuatan-perbuatan yang memberikan timbal balik kepada kita yang berupa penderitaan. Seperti contoh umum adalah penebangan pohon secara liar yang dapat menyebabkan erosi dan banjir karena penyerapan air ke dalam tanah berkurang. Dan masih banyak lagi. Itu semua adalah karena perbuatan kita. Bukannya kita mensyukuri

Manusia dan Keindahan

Tiada keraguan sedikitpun bahwasanya di dalam naluri tiap manusia menyukai yang namanya keindahan. Sungguh sangatlah aneh jika ada seorang manusia menyalahi atau tidak menyukai keindahan. Keindahan yang begitu menyejukkan mata, menenangkan hati dan menentramkan jiwa sangatlah memanjakan diri. Sungguh sebuah anugrah yang tiada tara jika kita dapat menikmati keindahan yang ada di dunia ini. Bagaimana jika kita tidak dapat menikmatinya? Entah itu karena disebabkan kita tidak bisa melihat atau yang lain? Kita hanya bisa menggigit jari dan mendengar saja apa yang disampaikan kepada kita mengenai keindahan alam sekitar kita. Sekedar menjadi penikmat buta saja. Oleh karenanya, sudah sepantasnya kita bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kita kenikmatan yang tiada tara sehingga kita dapat menikmati keindahan ciptaan-Nya. Manusia terbagi ke dalam dua jenis, laki-laki dan perempuan. Laki-laki memiliki ciri dan karakter tersendiri. Begitu pun perempuan. Laki-laki memandang keindahan da

Hari Valentine

“Be my valentine, honey...” “Terimalah hadiah dariku ini untukmu sayang dan jadilah valentine-ku...” Tanggal 14 Februari tepatnya kaum remaja menyatakan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada pasangannya sembari menyerahkan sekuntum bunga mawar merah dan coklat berbentuk atau bermotif hati juga yang tidak ketinggalan adalah mulai dari pakaian hingga bungkus kadonya pun berwarna merah jambu. Hari tersebut dinamakan Hari Valentine atau yang diterjemahkan dengan Hari Kasih Sayang. Sebuah budaya baru yang telah masuk ke negara kita Indonesia. Namun, mengapa hari tersebut menjadi sesuatu yang fenomenal? Berawal dari kisah seorang pendeta yang bernama Valentine. Pada zamannya, tidak diperbolehkan kaum lelaki dan kaum perempuan saling mencintai dan sampai ke pelaminan. Hal tersebut tidak diterima oleh rakyat Roma. Maka dari itu, Valentine merasa hal tersebut begitu tabu dan kontroversi. Mengapa dilarang jika ada kedua pasangan lelaki dan perempuan saling mencintai? Karenanya, ia mencoba m

Facebook

Berkenalan dengan orang-orang di belahan dunia, mengetahui biodata mereka, chatting dengan mereka, tak perlu pusing-pusing memikirkan biaya untuk bisa pergi ke negara mereka. Sekarang sudah ada fasilitas berupa jejaring sosial yang dapat menjawab semua keinginan kita. Fasilitas tersebut bernama Facebook. Sebuah jejaring sosial yang dicetuskan oleh Mark Zuckerberg ini begitu mendunia yang mana sebelumnya sempat terjadi bahan pembicaraan. Namun, sekarang telah menjadi situs yang begitu digandrungi oleh banyak kalangan terutama para remaja. Situs yang menyatukan umat manusia di seluruh dunia ini begitu mudah diakses dan disajikan dengan pilihan berbagai bahasa sesuai dengan bahasa yang dipakai di negara tersebut. Facebook sendiri memiliki banyak kegunaan yang dapat dimanfaatkan. Di antaranya adalah kita sebagai user dapat berkomunikasi dengan orang-orang lain yang tersebar di seantero dunia, melakukan perniagaan dan masih banyak lagi kegunaan daripada facebook. Tidak hanya kegunaan,

Budaya Copy Paste

“Ah, daripada repot-repot, mendingan copy paste aja deh dari internet. Jadi cepat selesai kan? Hahahahaha...” “Aduh, udah keburu deadline ini. Mendingan jiplak aja deh langsung dari internet.” Betapa banyak orang, terutama pelajar atau mahasiswa yang menggunakan cara paling mudah dan tidak memakan waktu lama untuk mengerjakan tugas dan lain-lain, yaitu copy paste. Berasal dari bahasa Inggris yang artinya salin dan tempel. Lebih jelasnya, copy paste yang dimaksud adalah menyalin data yang ada dari sumber yang dibutuhkan, kemudian ditempel di lembar kerja baru. Kalau menyalinnya disertai dengan sumber tiada masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika mengutip dari sumber, tetapi tidak mencantumkan sumbernya. Banyak sekali ditemukan kasus seperti ini sehingga yang bersangkutan (sumber) merasa dirugikan dan merasa buah pikirannya dengan seenaknya dipakai tanpa mengatasnamakan dirinya yang telah menuangkan pikirannya. Perbuatan ini telah melanggar hak cipta atau hak kekayaan intelektual

Kelompok-kelompok dalam Islam

Dalam hadits, Rasulullah pernah bersabda bahwasanya agama Islam sendiri terpecah ke dalam 73 kelompok. Seluruhnya masuk ke dalam neraka kecuali satu kelompok. Mereka adalah Al-Jama’ah. Maksudnya adalah mereka tetap berkumpul dan bertujuan sama, yaitu mengikuti Rasulullah dari segi aqidah, akhlak, ibadah, dakwah dan seluruh aspek kehidupannya. Berikut beberapa kelompok dalam Islam beserta pemikiran mereka yang hanya dapat penulis sebutkan : 1. Syi’ah Yang menjadi pemikiran mereka di antaranya adalah : - Ali bin Abi Thalib berhak menjadi khalifah pertama dibandingkan dengan Abu Bakar, Umar Bin Al-Khattab dan Utsman bi Affan. - 12 imam yang mereka anggap : Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali, Husein bin Ali, Ali Zainal Abidin bin Husein, Muhammad bin Ali, Ja’far Shodiq, Musa bin Ja’far Shodiq, Ali bin Musa, Muhammad bin Ali, Ali bin Muhammad, Hasan Al-Asykari bin Ali dan Muhammad Al-Mahdi bin Hasan. - Al-Imamiyah (Kepemimpinan) dari wasiat imam sebelumnya secara nash (teks) atau

Mencari Jalan Tengah Antara Lelaki dan Perempuan

Seorang lelaki mengatakan kepada seorang perempuan, “Kamu harusnya ngertiin aku dong! Aku sudah capek begini, kamu masih aja maksa aku nemenin kamu jalan-jalan.” Padahal di sisi lain, si lelaki tidak mengerti si perempuan. Kesannya hanya ingin dimengerti saja. Dan seorang perempuan mengatakan kepada seorang lelaki, “Kamu gimana, sih? Masa aku harus datang ke tempat kamu sekarang? Aku kan lagi sakit. Kamu ngertiin aku kenapa sih?” Padahal di sisi lain, si perempuan tidak mengerti si lelaki. Kesannya adalah sama, ingin dimengerti. Dari kedua ilustrasi di atas, terjadi kurangnya rasa pengertian antara lelaki dan perempuan. Di suatu sisi, si lelaki menginginkan untuk diperhatikan oleh si perempuan. Dan begitu pula perempuan, menginginkan untuk diperhatikan oleh si lelaki. Terjadi ketidakseimbangan keinginan antara mereka yang mana memang tiap individu menginginkan untuk diperhatikan. Hal ini merupakan bentuk daripada sebuah keegoisan. Bagaimanakah seharusnya? Sebagaimana pada judul

Kaidah Penting

Ada sebuah pernyataan atau bisa dikategorikan sebuah keinginan yang begitu diimpikan oleh banyak umat manusia. Pernyataan atau keinginan tersebut adalah, “Saya menginginkan hidup dalam suasana yang damai, aman terkendali dan tentram dimana tiada kejahatan, kerusakan, sengketa, kerusuhan, perselisihan, permusuhan dan pertikaian.” Sekali lagi, pernyataan atau keinginan tersebut begitu sangat didambakan oleh kebanyakan umat manusia. Siapa, sih, yang tidak menginginkan hidup dalam kedamaian? Tiada terdengar suara-suara yang membicarakan kejahatan, tali persahabatan yang begitu erat dan semuanya berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diinginkan. Namun, apakah semua itu bisa diwujudkan? Jawabannya adalah, ‘Ya!’. Kenapa tidak? Semua yang ada di dunia ini tiada yang mustahil. Akan tetapi, kita tidak akan pernah bisa menghapus, bahkan menghilangkan esensi dari kejahatan, kerusakan dan sejenisnya. Pertanyaannya adalah, mengapa demikian? Ada sebuah kaidah dalam kehidupan atau bisa ju

Perkembangan Individu

Setiap atau masing-masing pribadi atau individu merasakan, mengalami, melakukan dan dibebankan berbagai peranan dan permasalahan yang berasal dari kondisi keberlangsungan dan kebersamaan hidup dengan sesama manusia. Dari keberlangsungan dan kebersamaan hidup tersebut terjadilah yang namanya interaksi sosial. Terkadang atau bahkan sering terjadi konflik dalam seseorang dikarenakan perkataan dan perbuatannya yang merupakan ciri khas dirinya bertolak belakang dengan peranan yang diminta dan dituntut oleh masyarakat dan lingkungan sekitar. Akan tetapi, itu merupakan sebuah kewajaran bagi seseorang yang sedang beradaptasi dengan lingkungannya dan masyarakat sebagai bentuk atau bagian dari tingkah laku sosial masyarakatnya. Keberhasilan seseorang dalam menyesuaikan diri atau memerankan diri sebagai pribadi atau individu dan sebagai warga bagian masyarakatnya memaknakan “matang” dengan konteks sosial. Dengan artian, seseorang telah dapat menemukan kepribadiannya atau proses penyesuaian diri

Masalah Sosial

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. (http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat) Masalah sosial juga adalah suatu keadaan atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat dengan dasar belajar, memiliki tingkah laku yang dapat menyebabkan kekacauan, bahkan perpecahan terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat. Masalah sosial timbul disebabkan dengan terjadinya perbedaan yang nyata antara nilai dalam masyarakat dengan kenyataan yang ada. Dan masalah sosial tersebut ada disebabkan telah ditetapkan oleh kelompok yang memiliki kuasa khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial dan lain-lain. Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi

Kemampuan Personal 2

Artikel ini merupakan sambungan atau lanjutan daripada artikel sebelumnya. Pada artikel sebelumnya, dijelaskan lebih kepada definisi dan analogi sederhana daripada kemampuan personal juga kemampuan-kemampuan yang lain sebagai pendukung daripada kemampuan personal, kemampuan akademis dan kemampuan profesional. Sedangkan pada artikel ini, penulis akan mencoba untuk memperjelas apa yang menjadi maksud dan tujuan daripada kemampuan personal serta disandingkan dengan kemampuan akademis dan kemampuan profesional dengan mencoba menjelaskan dengan permisalan. Pada artikel pertama, penulis memberikan gambaran dengan seorang bendahara atau seseorang yang bekerja di bagian keuangan. Mari kita coba perhatikan kaitan atau hubungan antara kemampuan akademis, kemampuan profesional dan kemampuan personal dengan profesi bendahara atau seseorang yang bekerja di bagian keuangan. Dengan kemampuan akademis, seorang bendahara atau seseorang yang bekerja di bagian keuangan diharuskan memiliki kemampuan me

Aku dan Sebilah Pisau

Aku heran. Setiap langkahku, tatapan mataku dan gerak-gerikku senantiasa diperhatikan orang di sekitarku. Dan cara mereka memandangku pun tiada ramah. Padahal, setiap aku berlalu dari mereka, aku selalu menebarkan senyuman dan terlihat buru-buru. Mereka hanya membalas dengan senyuman yang terkesan sinis. Mereka pun membuntutiku dari belakang. Perasaanku semakin tidak enak. Aku pun memacu langkahku dengan cepat menuju rumahku. Dan orang-orang yang membuntutiku pun juga ikut mempercepat langkahnya agar tidak tertinggal di belakangku. Sesampainya aku di rumah, aku langsung menuju halaman depan rumah menemui istriku yang sedang menungguku. Semua orang yang mengikutiku pun memasang matanya dengan baik memfokuskan perhatian diriku dan istriku. Serentak mereka semua berkata, “Oh, kirain kenapa!?!” Bahkan ada yang berkata, “Hampir aja saya hubungi polisi. Eh, tau-nya Cuma begini.” Istriku heran. Anak-anakku heran. Aku, yang dari awal heran, semakin menjadi-jadi saja herannya. Apa yang seb

Kemampuan Personal 1

Kemampuan personal merupakan kemampuan yang datangnya dari diri sendiri, dengan pengetahuan mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang menggambarkan kepribadian Indonesia, memahami nilai-nilai keagamaan, memiliki wawasan yang luas dan mempunyai kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Kemampuan personal juga merupakan salah satu dari kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang disamping kemampuan akademik dan kemampuan profesional. Kemampuan akademik adalah kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi secara ilmiah, baik secara tersirat maupun tersurat, mendalami dan menguasai peralatan analisis, berfikir secara logis, kritis, penuh dengan perhitungan yang matang, mampu merumuskan dan menuntaskan masalah. Sedangkan kemampuan profesional adalah kemampuan dalam suatu bidang profesi yang ahli di bidangnya. Sebagai contoh saja, jika salah satu dari tiga keterampilan atau kemampuan tersebut tidak dimiliki dan dikuasai oleh seorang bendah

Organisasi

Organisasi adalah wadah untuk sekelompok individu yang berinteraksi dalam kekuasaan tertentu. Organisasi yang dibentuk terdiri dari beragam kelompok yang mempunyai kepentingan yang sama demi mewujudkan dan mencapai tujuan bersama. Secara umum, organisasi dapat diartikan sebagai wadah tempat orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam hal memanfaatkan sumber daya materi maupun nonmateri sarana dan prasarana, dan data yang digunakan secara efisien serta efektif untuk mencapai tujuan organisasi. (http://www.anneahira.com/pengertian-organisasi.htm) Organisasi di lingkungan masyarakat luas ada yang memberikan nilai positif dan ada juga yang memberikan nilai negatif. Sebagai contoh, untuk organisasi yang memberikan nilai positif adalah GPL (Gerakan Peduli Lingkungan). Mungkin apa yang dilakukan oleh GPL sederhana. Akan tetapi, memberikan nilai positif bagi lingkungan sekitar. Mereka mengumpulkan sampah-

Antara Tidak dan Belum

Ada seseorang berkata, “Saya tidak bisa melakukan ...” Ada juga seseorang yang berkata, “Saya belum bisa melakukan ...” Dan berbagai redaksi yang sejenis. Namun, adakah perbedaan dari kedua redaksi atau pernyataan tersebut? Ya, tentu ada. Perhatikan tulisan yang tercetak miring! Redaksi atau pernyataan pertama, seseorang berkata dengan kata ‘tidak’. Sedangkan redaksi atau pernyataan kedua, seseorang berkata dengan kata ‘belum’. Apakah perbedaan antara kata ‘tidak’ dan kata ‘belum’? Tiap redaksi atau pernyataan di atas memiliki tujuan dan maksud masing-masing. Untuk redaksi atau pernyataan pertama, seseorang berkata, “Saya tidak bisa melakukan ...”. Kata ‘tidak’ menandakan bahwasanya memang tiada sama sekali kemampuan, bahkan keinginan untuk mencapai sebuah tujuan. Kata ‘tidak’ juga seolah-olah menafikan bahwasanya orang tersebut memang tidak mampu sama sekali dan tiada usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan pada redaksi atau pernyataan kedua, seseorang berk